Beberapa macam bentuklahan asal proses geomorfologi
tertentu, antara lain:
- Bentuklahan asal proses Struktural.
Bentuklahan yang disebabkan oleh adanya tenaga
endogen yaitu tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan adanya
tekanan pada lempeng/ kerak bumi. Akibat tekanan tersebut, timbulnya lipatan
dan atau patahan. Lipatan terjadi apabila tenaga endogen tersebut tidak
melebihi daya tahan material terhadap adanya tekanan sedangkan patahan terjadi
apabila tenaga endogen tersebut melebihi besarnya daya tahan material tersebut.
Dalam struktur geologi antara lain dipelajari: bentuk lipatan dan patahan
dengan perkembangannya. Bentuk-bentuk lipatan dibedakan menjadi sinklinal dan
antiklinal.
- Bentuklahan asal proses Vulkanis.
Volkanisme adalah proses masuknya magma ke
permukaan bumi. semua fenomena yang berkaitan dengan proses gerakan magma dari
dalam bumi menuju ke permukaan bumi yang menghasilkan bentukan yang cenderung
positif di permukaan bumi yang disebut sebagai bentukan volkanik. Gerakan magma
ini dari pusat bumi naik mendesak kerak bagian atas, membentuk igir baik yang
terjadi di daratan maupun di lautan. Karakteristik morfologi dari bentuklahan
asal volkanik ini dicerminkan dari pola kontur dan pola aliran yang umumnya,
berpola aliran radial sentrifugal, yaitu pola aliran menyebar yang berasal dari
satu pusat.
- Bentuklahan asal proses Fluvial.
Bentuklahan asal proses fluvial adalah semua
bentuklahan yang terjadi akibat adanya proses aliran baik yang terkonsentrasi
yang berupa aliran sungai maupun yang tidak terkonsentrasi yang berupa limpasan
permukaan. Akibat adanya aliran air tersebut maka akan terjadi mekanisme proses
erosi, transportasi, dan sedimentasi.
- Bentuklahan asal proses Marin.
Bentuklahan yang dihasilkan oleh aktivitas laut
yaitu oleh adanya gelombang dan arus laut. Akibat keberadaan gelombang (wave)
dan arus (current) akan menghasilkan bentuklahan asal marin baik bentukan
erosional (seperti, dinding terjal) maupun bentukan deposisional (seperti:
delta, betinggisik, sediment marin, tombolo, dan spit).
- Bentuklahan asal proses Solusional.
Bentukan asal proses solusional terbentuk akibat
proses pelarutan batuan yang terjadi pada daerah berbatuan karbonat tertentu.
Tidak semua batuan karbonat terbentuk topografi karst. Faktor lain adalah:
terletak pada daerah tropis basah, dengan topografi tinggi, dan vegetasi
penutup cukup rapat. Bentukan hasil proses solusional ini pada dasarnya ada 3
(tiga) macam, yaitu bentuk solusional (seperti: dolin, uvala, polye), bentuk
sisa/ residual (seperti kubah karst, menara karst), dan bentukan
deposisional (seperti: stalaktit, stalakmit, dataran aluvial).
- Bentuklahan asal proses Eolin.
Bentuklahan yang dihasilkan oleh gerakan udara
(angin). Angin merupakan salah satu agen yang menyebabkan proses erosi setelah
air, gelombang, dan es. Bentuklahan ini umumnya berkembang di daerah beriklim
kering (arid). Angin hanya mengangkut material yang ringan dengan
besar butir paling kecil, sehingga bentuklahan asal eolin ini tersusun atas
materi lepas-lepas dengan tekstur halus. Contoh: gumuk pasirdan Loess.
- Bentuklahan asal proses Denudasional.
Merupakan semua proses yang mengakibatkan
terjadinya pengikisan permukaan bumi sehingga akan terjadi bentukan yang lebih
rendah dan proses tersebut akan terhenti apabila permukaan bumi telah mencapai
level dasar yang sama dengan permukaan di sekitarnya (base level).
Proses denudasional sangat terkait pada proses pelapukan, erosi dan gerak massa
batuan. Bentuklahan yang dihasilkan berupa pegunungan denudasional terkikis,
perbukitan denudasional terkikis, perbukitan terisolasi, peneplain, lereng kaki
rombakan, dinding terjal, kipas koluvial, kerucut koluvial, dan lahan kritis.
- Bentuklahan asal proses Glasial.
Bentuklahan yang dihasilkan akibat proses aktivitas
es, bentukan yang dihasilkan dapat berupa igir terkikis, dan morain
(sedimentasi es).
- Bentuklahan asal proses Organis.
Bentuklahan yang dihasilkan oleh proses aktivitas
makhluk hidup maupun jasad renik lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar